Sabtu, 10 April 2010

KeSeHaTaN

Kopi Tak Banyak Melindungi Otak yang Menua

Minum beberapa cangkir kopi sepanjang hari mungkin bisa membuat anda tetap terjaga, tapi itu kelihatannya tak banyak membantu dalam melindungi otak yang menua akibat kemerosotan mental atau “dementia”.

Menurut penelitian dari Finlandia, beberapa studi telah memperlihatkan kopi memiliki dampak melindungi fungsi otak dalam usia tua, sementara studi lain tak memperlihatkan kaitan itu.

Salah satu studi paling akhir mengenai topik tersebut, yang disiarkan di dalam “American Journal of Clinical Nutrition”, terbitan September, tak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan kemerosotan daya kognisi atau dementia baik pada laki-laki maupun pada perempuan.

Dr. Venla S. Laitala, di University of Helsinki, dan rekannya menilai kebiasaan minum kopi, serta data lain sosial, demografik, dan kesehatan mengenai banyak warga pasangan kembar yang rata-rata berusia 50 tahun.

Pada saat ini, 75 persen laki-laki dan 83 persen perempuan minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari. Hanya empat persen pria dan satu persen perempuan tidak mengkonsumsi kopi setiap hari.

Ketika kelompok tersebut rata-rata berusia lebih dari 74 tahun, para peneliti melaksanakan wawancara telefon dengan 2.606 peserta studi itu 48 persen perempuan untuk secara khusus meneliti kemerosotan daya pengenalan dan dementia.

Mereka mendapati bahwa setiap tahun pertambahan usia berkaitan dengan kemerosotan dalam kemampuan berfikir, tak peduli jenis kelamin peserta studi tersebut.

Namun, dalam studi itu, konsumsi kopi pada usia menengah tak memiliki dampak perlindungan terhadap “kemerosotan daya kognitif atau pencegahan terhadap dementia”, kata Laitala kepada Reuters Health dalam koresponden melalui surat elektronik.

Sebagimana perkiraan, sakit jantung, diabetes, dan ketidakpuasan dengan hidup sangat berhubungan dengan penampilan daya kognitif yang lebih rendah, kata para peneliti tersebut dalam laporan mereka.

Oleh karena itu, tim Laitala menyarankan dilakukannya penyelidikan lebih lanjut dengan pusat perhatian pada peran yang dimainkan sakit jantung, diabetes dan kepuasan pada hidup dalam kemampuan menganalisis dan berfikir yang berubah dan berkaitan dengan usia. (Anspek)

Tidak ada komentar: