Minggu, 19 September 2010

CERPEN : Rumah Makan Carrie&Flo

| Print Cerpen
Posting cerpen by: rhien queen
Total cerpen di baca: 251
Total kata dlm cerpen: 5418
Tanggal cerpen diinput: 24 Jul 2010 Jam cerpen diinput: 2:43 PM
0 Komentar cerpen


Rumah Makan Carrie&Flo
Created By Rhien

Di kelas barunya, Carrie melambaikan tangannya kepada Flo. “Hei Flo, mari duduk disini” Flo pun melambaikan tangannya dan segera berlari menuju Carrie. “Wah, Carrie lama tak jumpa” Flo memeluknya. “Hei Carrie buku apa yang kau baca itu?” Carrie pun memperlihatkan sampul bukunya kepada Flo “Buku tentang impian” Flo pun terkesima “Wah, impian ya. Jadi ingat cita-cita juga”

“ Carrie , cita-citamu jadi apa?” Carrie berfikir sejenak “Mungkin perawat juga psikolog. Tapi aku punya impian tersendiri” Flo, sahabat karib Carrie pun bertanya “Memang apa beda impian dan cita-cita?” “Kalau impian mungkin memiliki makna yang lebih dari cita-cita, beda-beda tipislah pengertiannya dari cita-cita” “Lalu, impianmu apa Carrie?” Carrie menjawab dengan mantap “Jadi pengusaha sukses dan jadi seorang penulis. Keren juga ya nanti kalau cerita yang kubuat dijadiin skenario film” Flo pun bertanya lagi “Car, kalau jadi pengusaha, mau jadi pengusaha apa?” Carrie berfikir “Sebenarnya banyak Flo, mungkin aku ingin membuat rumah makan, membuka warnet, salon, toko alat tulis, bahkan kalau bisa swalayan sendiri” Carrie tertawa. “Kalau kau Flo, punya impian?” Flo menggaruk-garuk kepalanya “Jadi juru masak. Aku ingin mencoba berbagai resep sendiri” Carrie menepuk bahunya “Kalau begitu kerja di rumah makanku ya nanti?” Flo tersenyum dan mengangguk. Ia dan Carrie pun berjanji untuk membuka sebuah rumah makan yang akan terkenal karena pelayanannya yang ramah dan makanannya yang lezat.

Lalu , mereka pun bersekolah di SMK dengan mantap, karena mereka masing-masing memiliki impian yang harus mereka wujudkan agar kelak impian tersebut tidak hanya menjadi angan-angan yang tak terwujud ataupun hanya sekedar khayalan.

Carrie belajar menjadi pelayan yang baik, Ia belajar untuk menulis catatan dengan cepat, membawa makanan menuju tamu, tersenyum dengan baik, serta tentu saja belajar untuk bersabar menghadapi para pengunjung. Sedangkan , Flo mempelajari cara-cara memasak, memperlakukan bahan makanan dengan baik, dan dengan rajinnya mempraktekkan cara memasak makanan yang Ia lihat dari majalah maupun buku resep makanan.

Tak terasa tiga tahun telah berlalu, setelah lulus dari SMK, Flo dan Carrie masih mengingat janji yang mereka buat tiga tahun lalu. Karena sudah menabung dari tiga tahun yang lalu, kini mereka mampu menyewa sebuah bangunan yang menurut Carrie cocok untuk dijadikan rumah makan. Mereka mengumpulkan uang tersebut dengan susah payah karena harus berusaha menahan nafsu mereka untuk membeli barang-barang yang sebenarnya ingin mereka beli. Setelah bertransaksi panjang lebar dengan si pemilik bangunan, akhirnya mereka bersepakat untuk menyewa bangunan itu seharga dua juta perbulannya. Hal itu berkat keahlian Carrie dan Flo yang pandai menawar, sehingga dari harga sewa lima juta turun menjadi dua juta perbulannya. Setelah mendapatkan bangunan yang diperlukan, Carrie mengeluarkan sebuah buku yang disebutnya ‘buku impian’ Ia mencentang tanda dan gambar sebuah bangunan.

Setelah itu, mereka membeli cat dan dengan tenaga mereka sendiri, mereka mengecat bangunan tersebut berwarna biru langit agar terkesan cerah . Lalu, Carrie melakukan hal yang sama, yakni mencentang tanda dan gambar cat.

Keesokan harinya lagi, Flo dan Carrie berbelanja menuju swalayan dan berbelanja semua hal yang diperlukan, seperti semua peralatan masak yang diperlukan, meja dan kursi untuk tamu, serta beberapa benda lainnya yang diperlukan , contohnya taplak meja dan vas bunga. Lalu, Flo mencentang tanda dan gambar semua alat-alat masak yang telah mereka beli. “Wah, hebat. Kita sudah membeli peralatannya. Kini lebih baik kita segera membeli dekorasinya. Jadi besok kita hanya perlu menatanya”

Carrie mengangguk, lalu Ia dan Flo berbelanja lagi dan memilih dekorasi yang cocok untuk sebuah rumah makan. Carrie mengeluarkan ‘buku impian’nya lagi . Ia mencentang semua tanda dan gambar dari semua peralatan yang telah dibelinya. “Ayo, besok kita dekorasi. Sekarang kita ke rumahku dulu”

Carrie mengangguk dan segera pergi menuju rumah Flo. Rumah mereka satu arah karena mereka bertetangga, hal ini pula yang memudahkan mereka bertemu dan berkomunikasi untuk menemukan kreasi-kreasi baru.

Sesampainya di rumah, Flo segera menyalakan komputernya dan memberi tahu Carrie semua resep yang telah diketahuinya . Carrie dan Flo pun akhirnya memilih beberapa resep yang cocok dan nikmat untuk disajikan, yakni
Menu

- Ayam alfredo Rp.20.000 Gyoza Rp.10.000
- Ayam goreng Rp.15.000 Hashbrowns Rp.9.000
- Ayam teriyaki Rp.17.000 Hotdog Rp.7.000
- Banana muffins Rp.8.000 Ikan panggang Rp.18.000
- Biscuit Rp.5.000 Kabobs Rp.18.000
- Blueberry muffins Rp.8.000 Kentang goreng Rp.6.000
- Bruschetta Rp.10.000 Nasi goreng Rp.10.000
- Bubur kol Rp.10.000 Omelette Rp.9.000
- Burger Rp.15.000 Pancakes Rp.12.000
- Burrito Rp.10.000 Rol telur Rp.7.000
- Donat Rp.2.500 Roti jahe Rp.10.000
- Es krim Rp.5.000 Roti panggang Rp.6.000
- Falafels Rp.6.000 Roti pudding Rp.7.000
- Guacamole Rp.7.000 Sandwich Rp.6.000

Carrie mengacungkan tangannya “Wah keren Flo, bagus!” Ia tersenyum.

Keesokan harinya, mereka segera bergegas merapikan semua barang dan peralatan yang telah mereka beli. Walau penuh keringat dan kelelahan, hal itu terbayar melihat bangunan yang dulu mereka beli kini layak disebut sebagai rumah makan. Dan, sebagai penutupnya, Carrie mengantarkan Flo untuk membeli bahan makanan yang diperlukan. Setelah itu mereka berbincang-bincang sejenak “Lalu, nama rumah makan ini apa?” “Pendapatmu apa yang cocok Flo?” Flo berfikir “Bagaimana kalau Carrie&Flo?” Carrie tersenyum “Baiklah, itu nama yang bagus. Mari kita sekarang membuat spanduk dan brosur tentang rumah makan kita” Flo mengangguk dan mereka pun segera membuatnya. “Oke dengan begini, bisnis pun dimulai!”

Hari pertama di rumah makan mereka tidaklah terlalu ramai. Yang datang hanyalah warga sekitar yang ingin mencoba masakan mereka maupun teman-teman SMK mereka yang dulu. Akan tetapi, hal ini sudah cukup membuat mereka berdua senang, karena mereka kini telah memiliki penghasilan sendiri.

Di hari kedua, tamu yang datang ke rumah makan mereka bertambah. Hal ini karena masakan Flo yang sangat menggugah selera serta pelayanan yang baik dan ramah oleh Carrie. Tak hanya remaja dan orang dewasa, anak-anak bahkan orang tua pun senang menghabiskan waktunya disini. Hal ini yang membuat ceria dan senang Flo maupun Carrie karena tak menyangka bahwa rumah makan mereka diminati oleh banyak orang.

Dan untuk hari-hari selanjutnya, kesibukan-kesibukan mereka pun bertambah. Begitu pula dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang mereka rasakan.

Carrie dan Flo telah memiliki uang yang cukup banyak, sehingga mereka memutuskan untuk membeli bangunan dan tanah yang dulunya mereka sewa untuk mendirikan rumah makan, sedangkan yang lainnya untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan dan sisanya untuknya mereka tabung di rekening masing-masing.

“Hei Carrie, kau lihat anak laki-laki itu?” Carrie mengangguk “Memangnya ada apa Flo? Kau menyukainya?” Flo tertawa “Tidak! Aku menebak bahwa Ia menyukaimu” Sekarang giliran Carrie yang tertawa terbahak-bahak “Jangan bercanda!” “Eh hampir setiap hari dia datang kesini, dan setiap hari pula aku melihatnya memandangimu” “Ya ampun Flo, jangan bercanda!” “Eh… aku serius Carrie”

Belum mereka sempat mengakhiri pembicaraan mereka, Carrie didatangi oleh anak laki-laki tadi , Flo tertawa dan segera beranjak pergi menuju dapur meninggalkan Carrie. “Hei, perkenalkan aku Yuta”, Ia mengulurkan tangannya. Carrie menyambut uluran tangan tersebut dengan senyuman “Hai Yuta, aku Carrie. Senang berjumpa denganmu”, katanya ramah. “Aku juga. Apa kau besok bekerja Carrie?” “Tidak, besok kami berdua beristirahat. Flo akan mengikuti sebuah tes dua hari lagi sedangkan aku sudah dua hari yang lalu” “Kalau begitu, apakah besok kau mau berjalan-jalan?” Carrie kebingungan “Entahlah. Aku tak tahu” Yuta tak menyerah, Ia mengeluarkan secarik kertas dan meminta nomer telepon Carrie.

“Apa yang kalian tadi bicarakan Carrie?” , tanya Flo sambil mengemudikan mobilnya. “Dia tadi menanyakan tentang acaraku besok dan mengajakku untuk berjalan-jalan” “Bagaimana, apa kau mau?” Carrie menggeleng lemah “Aku tak tahu” “Aku tak akan memaksamu. Tapi pendapatku sesekali berjalan-jalan itu baik”

Malam harinya, telepon Carrie berdering “Hai Carrie, bagaimana apa kau bisa?” “Ya, mungkin aku bisa. Bagaimana kalau besok sore pukul lima?” Yuta mengangguk.

Keesokan harinya, Carrie akhirnya menemui Yuta di depan rumah makannya.Carrie menemani Yuta makan di sebuah rumah makan mewah dan terkenal di kota. “Hei, maafkan aku Yuta, tapi kau tahu, aku tak memiliki banyak uang” Yuta tetap menggandeng tangannya “Tenanglah, kau tak usah membayarnya. Rumah makan ini milik kakakku” Walau agak enggan, akhirnya Carrie masuk juga.

“Wah, rumah makannya cantik sekali” Yuta mengangguk “Ya, kakak mengabdikan dirinya di rumah makan ini. Bisa dibilang begitu. Tapi kakak juga seorang dokter” “Wah, dokter ya… Aku inginnya jadi perawat” Yuta tersenyum “Kalau aku dokter! Sama seperti kakak” Yuta mempersilahkan duduk Carrie “Kau mau pesan apa?” Carrie membuka daftar menunya dan matanya terpukau “Wah, sepertinya semua makanan yang disajikan enak, penampilannya sungguh elegan” “Pesan saja apa yang kau suka” Walau awalnya agak kebingungan, Carrie akhirnya memilih beberapa menu makanan yang Ia sukai “Tapi harganya mahal juga ya” “Iya, karena makanan ini dibuat dari bahan-bahan berkualitas”

Setelah itu mereka semakin akrab dan melakukan perbincangan tentang kehidupan mereka sehari-hari. Akan tetapi, tiba-tiba suatu topik mengarah pada rumah makan Carrie&Flo. “Oh ya, apa rumah makan kalian memiliki pintu rahasia atau sejenisnya?” Carrie yang sudah menaruh kepercayaan pada Yuta pun menceritakan seluk beluk tentang keadaaan rumah makannya. Lalu, Ia menceritakan bagaimana Ia mendirikan rumah makan itu bersama Flo “Dulu kami bertemu pertama kali saat SMK. Kami sekelas tiga tahun berturut-turut dan menjadi teman sebangku. Kami pun semakin akrab dan menjadi sahabat. Apalagi , kami memiliki kesamaan impian, yakni mendirikan rumah makan” Yuta pun terkesima mendengar cerita Carrie, tentang bagaimana Ia mendirikan rumah makan tersebut hingga terkenal sampai saat ini.

Pukul enam sore, Carrie pulang diantar oleh Yuta hingga di depan kompleks perumahannya “Terima kasih untuk hari ini”, Carrie tersenyum. Yuta membalas senyuman Carrie dan berkata “Sama-sama”

“Hei Carrie apa yang kalian bicarakan?”, tanya Flo yang datang menghampirinya. Carrie pun menceritakan semua hal yang mereka bicarakan tadi. “Eh tunggu sebentar. Ikuti aku Carrie” Carrie segera beranjak dari ranjangnya dan pergi ke rumah Flo “Hei lihat ini!”, katanya. Carrie pun membaca sejenak apa yang diperlihatkan Flo padanya “Jadi, Yuta itu kedua orang tuanya sudah tiada ya?!” “Carrie kau membaca bagian yang mana?! Coba lihat yang ini”, Flo menunjuk ke layar komputernya. Disana disebutkan bahwa Yuta merupakan adik dari Bernie , si pemilik rumah makan yang tadi kau kunjungi Carrie “Aku tahu , tadi Ia sudah mengatakannya padaku” Flo menatapnya lagi, kali ini dengan tatapan mata yang dalam “Tapi tadi aku lihat dia itu tidak seperti yang seperti kita pikirkan sekarang”, kata Carrie. Flo menepuk bahunya “Ayolah Carrie, semua orang bisa bersandiwara. Kau ingat, sekarang kita telah menjadi pengusaha dan memiliki usaha” Sekarang, Carrie yang kebingungan, ia berfikir tak mungkin Yuta mendekatinya untuk menjatuhkan usaha rumah makannya.

“Selamat datang, apa yang ingin anda pesan?” Yuta membaca menu “Bagaimana kalau kabobs, aku belum pernah memakannya. Aku makan disini dan bungkus satu ya untuk dimakan di rumah” Carrie mengangguk dan mencatat pesanannya. “Hai Carrie apa yang sekarang Ia pesan?” “Ia pesan kabobs untuk dimakan disini dan satu lagi untuk dibungkus” “Sungguh aneh Carrie!” Carrie menoleh “Apanya yang aneh?” “Kau tahu, Yuta sudah memesan semua menu yang kita buat. Entahlah , firasatku kali ini buruk” Carrie tidak menjawab karena Ia ingin mencoba mempercayai Yuta.

Sayangnya, kepercayaan itu tak berlangsung lama. Untuk membuktikan firasatnya, kini Flo mengajak Carrie untuk mengunjungi rumah makan Bernie . “Nah, mari kita lihat ke rumah makan Bernie” Carrie pun menyetujuinya lalu segera menyetir mobilnya menuju kesana. Kesan rumah makan tersebut sama saja ketika Ia dan Yuta datang terakhir kalinya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang berubah, yakni menunya! Carrie kaget, sedangkan Flo tak kalah kagetnya dengan Carrie “Bagaimana mungkin dia memiliki menu masakan yang sama dengan kita. Bahkan mungkin Ia lebih berkreasi lagi” Carrie kesal dan ingin pergi saja, akan tetapi Flo yang bisa lebih sedikit bersabar dari Carrie , ia memesan menu kabobs, karena Ia teringat akan pesanan terakhir Yuta. “Bagaimana rasanya Flo?” “Carrie, mungkin masakan ini terlalu banyak menggunakan bahan pemanis dan penyedap. Rasanya sungguh nikmat! Tetapi , kita tak boleh terlalu sering memakannya. Kau tahu, ketika aku mencoba memakannya serasa ada bumbu-bumbu penyedap” Carrie mengangguk mendengar penjelasan Flo.

“Sekarang kau bisa mempercayaiku kan Carrie?”, tanya Flo sambil menyetir mobil yang dibawanya. Carrie mengangguk “Kau sahabatku, kau harus tahu bahwa aku selalu mempercayaimu” Flo tersenyum “Nah, mari sekarang kita bekerja kembali. Setelah itu mari ke rumahku, kita rombak menu di rumah makan kita”

Sesampainya di rumah makan Carrie&Flo, Carrie bisa melihat bahwa hanya sedikit dari pelanggannya yang setia datang ke rumah makannya. Ia masih ingat akan kakek dan nenek Bill yang sangat menyukai bubur kol. Mereka selalu menyemangati Carrie “Aku sudah tahu masalah yang menimpa rumah makan kalian. Tenang saja, sebentar lagi pelanggan-pelanggan akan kembali ke rumah makan ini. Kemarin cucu kami datang ke rumah makan Bernie, mereka membelikan kami bubur kol dan ketika kami mencoba bubur kol buatan Bernie, rasanya sungguh berbeda dengan buatan Flo. Sepertinya terlalu banyak pemanis. Kami yang sudah tua ini tak bisa memakan pemanis, buruk untuk gigi. Selain itu , kami tahu di rumah makan ini, kalian berdua menyajikan makanan dengan rasa penuh cinta. Rumah makan ini impian kalian berdua juga bukan?! Kalau begitu jangan menyerah” Carrie tersenyum dan mengucapkan terima kasih banyak atas nasehatnya. Tak hanya , kakek dan nenek Bill, para kakek nenek lainnya pun masih tetap menyukai untuk makan di rumah makan Carrie&Flo . Sedang, menurut amatan Flo, hanya pelanggan anak-anak dan para remaja saja yang berkurang jumlahnya .

Carrie menghampiri Yuta “Selamat datang, mau pesan apa?” “Sandwich” “Baiklah, tunggu sebentar” Carrie menghampiri Flo “Hei, ada pesanan sandwich dari Yuta” “Huh, kenapa dia tidak memesannya dari Bernie saja. Tunggu sebentar, aku buatkan dia dulu” “Entahlah, apa gerangan kini yang Ia inginkan”

“Silahkan, ini sandwichnya” Setelah menerima pesanannya , Yuta meminta Carrie untuk duduk dan mendengarkan ceritanya, akan tetapi Carrie menolaknya “Maafkan aku, aku tak bisa” Yuta tak menyerah, ia tetap memaksa Carrie “Carrie, Carrie, maafkan kakakku. Kakakku meniru menu di rumah makanmu ini” Carrie hanya terdiam , Ia segera melangkah meninggalkan Yuta. Tak hanya sekali, setiap hari Yuta datang untuk meminta maaf.

Hingga akhirnya, hati Carrie luluh juga melihat keteguhan hati Yuta , sehingga Ia mendengarkan penjelasan dari Yuta “Dulu rumah makan kakak terkenal akan cita rasa makanan, akan tetapi harga makanan tersebut mahal, walau begitu rumah makan kakak masih banyak peminatnya. Sampai ketika kalian datang, memang kuakui pelayanan kalian jauh lebih baik dari kakak. Kalian bisa membuat semua orang terpesona dengan makanan yang kalian buat. Harganya pun sangat terjangkau. Hal ini membuat kakak iri, kakak menganggap kalian saingan dan Ia berkehendak menghancurkan bisnis kalian, dan yang kakak lakukan sekarang merupakan salah satu rencananya” Carrie mengerti sekarang, ternyata Bernie ingin mengibarkan bendera perang kepadanya! Carrie tersenyum dan berterima kasih kepada Yuta karena telah memberitahunya. “Carrie, aku ingin meminta maaf padamu dan Flo. Aku sungguh merasa bersalah denganmu. Aku terpaksa melakukannya, bila tidak kakak tak akan membiayai kuliahku lagi. Apalagi kedua orang tuaku sudah tiada. Andai saja ada yang bisa kulakukan untuk menebusnya” Carrie tersenyum “Tenang saja. Aku tahu kau tak mungkin melakukannya bila tak dipaksa Yuta. Aku mempercayaimu. Walau sebenarnya Flo tak mempercayaimu. Sebenarnya hal ini wajar dalam dunia bisnis yakni memiliki saingan. Tapi aku tak menyangka aku akan mengalaminya juga” Carrie tertawa.

Senyuman dan kata-kata Carrie kini telah menyadarkan Yuta akan kesalahannya.

“Hai Carrie apa yang kau bicarakan tadi dengan Yuta?” Carrie pun menceritakan hal-hal yang diberitahu Yuta tadi. “Huh, Bernie itu benar-benar menyebalkan” Carrie tertawa “Benar. Nah sekarang mari kita menambah menu baru dan kita rombak menu yang sudah ada” Flo pun mengangguk dan mereka menghabiskan waktu dari sore hingga malam hari untuk bekerja keras mengubah susunan menu mereka!

Dan, keesokan, keesokan, dan keesokan harinya, semua kerja keras mereka terbayar sudah. Walau memerlukan waktu yang agak lama untuk membuat rumah makan mereka penuh akan pengunjung, akan tetapi Carrie dan Flo menikmati hasil dari kerja keras mereka. Bahkan, terkadang, Yuta membantu Carrie melayani pengunjung.

Sementara itu , Bernie tengah kesal karena rumah makannya sepi lagi “Hei Yuta, bagaimana ini? Kenapa bisa pengunjung hari ini sepi sekali? Mengapa tak seperti dulu lagi? Dan kenapa rumah makan sebelah ramai kembali?” Yuta menggeleng lemah “Aku tak tahu kakak” Karena kesal , Bernie mendorong Yuta hingga jatuh ke lantai “Hei, Bantu kakak melakukan rencana B!” Yuta mendesah “Rencana B? Rencana apa lagi itu kakak?” Bernie tersenyum jahat “Mari kita gusur rumah makan itu!” Yuta tersentak “Menggusur?! Bagaimana caranya?” Bernie pun menceritakan niat jahatnya kepada adiknya “Nah, kakak ke kantor walikota dulu, mengerti?”

Keesokan harinya, Flo membaca sebuah papan pengumuman “Hei Carrie, lihat mereka ingin menggusur rumah makan kita!” Carrie tersentak kaget “Eh, apa alasannya?” “Katanya rumah makan kita akan diganti oleh taman bermain!” Flo menitikkan air mata dan seketika itu pingsan. Carrie membopong tubuh Flo dan segera menyetir mobilnya menuju rumah makan. Disana Ia melihat Yuta “Hei, ada apa dengan Flo?” “Flo pingsan melihat pengumuman yang mengatakan bahwa rumah makan kami akan segera digusur” Yuta mendesah dan menceritakan rencana jahat kakaknya pada Carrie.

Carrie yang sejujurnya tak terlalu kaget mendengar kabar itu segera menyusun rencana. Setelah menyadarkan Flo, Ia pun menceritakan rencananya “Baiklah, Flo bekerjalah seperti biasanya, Yuta tolong gantikan posisiku, dan kalian tenang saja . Aku akan membatalkan rencana itu. Hari ini masih pagi, dan penggusuran baru dijalankan sore hari. Masih banyak waktu untuk menghentikannya. Oke?! Sekarang aku pergi dulu. Aku akan berhenti bersandiwara dan menunjukkan diriku yang sebenarnya” Sementara Carrie menjalankan rencananya, Yuta bertanya pada Flo “Hei, apa kau tak khawatir pada Carrie, yang dihadapinya sekarang wali kota!” Flo tertawa “Bila ia bilang, bisa menyelesaikan semuanya. Kita harus percaya padanya”

Waktu terasa cepat berlalu, Carrie yang sudah menemukan suatu bukti untuk menghentikan rencana penggusuran itu, segera menemui walikota hanya dengan mendobrak pintu tempat Beliau berada sedangkan hampir semua buldoser sudah berkumpul di depan rumah makan Carrie&Flo. Flo yang tak ingin rumah makannya digusur secara sepihak pun segera keluar dan pergi menghadangnya, begitu pula dengan Yuta dan para pengunjung lainnya. Mereka tak menginginkan bila rumah makan yang mereka sukai itu digusur!

“Tanpa berbasa basi lagi, saya meminta kepada Bapak untuk menghentikan penggusuran itu” Pak Burhan -walikota- tertawa “Apa yang kau bicarakan gadis kecil?” Carrie tanpa segan-segan membeberkan semua kejahatan yang telah diperbuat Pak Burhan “Anda telah menerima suap oleh Bernie untuk menggusur tempat kami” “Apa kau punya bukti?”, kata Pak Burhan kembali duduk di kursi walikotanya. “Kalau bukti kami punya banyak”, Carrie tertawa sinis. Ia mengeluarkan rekaman pembicaraan yang Bernie dan Pak Burhan lakukan. “Apakah ini cukup, bila tidak, saya masih memiliki video yang bisa saya tunjukkan sekarang juga!” Pak Burhan tersentak, ia bangun dari tempat duduknya “Dimana kau dapatkan itu?” Carrie tersenyum “Anda harus tahu bahwa saya bisa mendapatkan semua bukti yang saya perlukan” “Kau siapa?” “Perkenalkan saya hanyalah seorang pelayan , mahasiswi, calon dokter , dan tentu saja seorang hacker yang bernama Carrie Evans “He, hentikan, kalau tidak akan kupanggil polisi” Carrie tertawa dan menyimpan kembali rekamannya. “Kalau begitu panggillah, entahlah bila kuperdengarkan isi rekaman ini, polisi akan ada dipihak seorang walikota atau dipihak seorang gadis kecil sepertiku” Walikota ketakutan hingga pada akhirnya menyerah “Baiklah, penggusuran dihentikan. Tapi tolong segera pergi dari sini dan jangan sebarkan rekaman itu” Carrie tersenyum “Keputusan yang bijak” Hati Carrie bersorak senang, akhirnya ia bisa membatalkan rencana Bernie yang berniat menggusur rumah makan kesayangannya itu dan mengetahui sebuah rahasia kecil dari Pak Burhan, sang wali kota! Ia sempat berfikir bahwa ia bisa menjalankan pemerintahan dengan memperalat Pak Burhan…

Sementara Flo yang melihat buldoser-buldoser yang berbalik arah dan pergi “Hahaha, Carrie sungguh-sungguh berhasil” Yuta memandangi Flo “Apa itu berarti Carrie…” Flo mengangguk “Kau tahu, Carrie itu jenius dan cerdik. Aku yakin kemarin Ia menjadi hacker lagi dan mengobrak-abrik data walikota”, kata Flo tertawa. “Eh, Carrie itu hacker?” Flo mengangguk “Bila ia berkata bisa, pasti ia memang bisa”

Carrie yang segera pulang setelah urusannya dengan walikota selesai, melihat Flo yang melambaikan tangan padanya “Sukses!”

Sementara itu di tempat lainnya, Bernie yang mendengar rencananya gagal segera menyusun rencana terakhirnya yakni membakar rumah makan itu dengan tangannya sendiri! Yuta yang tak sengaja melihat catatan rencananya merobek halaman kertas tersebut dan memperlihatkannya pada Carrie dan Flo. “Baiklah, kita segera selesaikan masalah dengan Bernie besok malam sebelum Ia membakar rumah makan ini”

Bernie yang tak tahu bahwa rencananya sudah diketahui oleh Carrie dan Flo, tetap melakukan rencana jahatnya melalui pintu belakang .

“Hei Bernie hentikan rencanamu sampai disana”, Carrie memegangi tangan Bernie yang hendak menyalakan api sedangkan Flo dan Yuta segera membersihkan bensin-bensin yang telah Ia tumpahkan. “Hei Yuta, kenapa kau bisa disini?” “Maafkan aku kakak, aku tak bisa mengkhianati teman-temanku” “Lalu kau memilih berkhianat denganku?” Yuta tak menjawabnya “Sudahlah hentikan kalian berdua” Carrie menengahi. “Kau tahu Bernie, kau hampir melakukan sebuah kesalahan besar” “Kalian berdua yang melakukan sebuah kesalahan besar”, katanya. “Kalian mendirikan rumah makan disini. Kalian berdua berniat menyaingiku bukan?! Semenjak kalian berdua mendirikan rumah makan disini, pelangganku berkurang! Mereka lebih memilih makan di rumah makan sederhana ini. Kalian pikir darimana aku akan mendapatkan uang selain menjadi dokter dan dari rumah makan ini?! Jadi, aku dengan sengaja meniru resep makanan kalian, tapi kalian malah membuat resep yang jauh lebih nikmat lagi. Lalu, aku sudah membayar walikota untuk menggusur bangunan ini, tapi kau menggagalkannya dan ketika aku sudah menjalankan rencana terakhirku, kalian sudah mengetahuinya” Carrie tertawa “Baiklah, pengakuan yang bagus Tuan Bernie” Carrie berjalan dan mengambil handycam yang Ia sembunyikan diatas lemari. “Apakah bila pengakuan ini diberikan kepada polisi oleh seorang gadis kecil kau akan berubah?” Bernie gemetaran “Bagaimana bisa?” Carrie tersenyum “Kau tahu, aku sudah melihat semua isi komputermu. Aku sudah mengetahui rencana-rencana yang telah dan akan kau perbuat lagi bila rencana ini gagal. Kini , semua rencana itu sudah kumiliki. Apa yang akan kau lakukan lagi? ”

Flo yang melihat Carrie sudah mengeluarkan seperempat dari semua ancamannya segera menghampiri “Kau tahu Bernie , kami berdua memiliki impian untuk mendirikan rumah makan ini. Dan kini sekarang telah terwujud dengan baik. Kami berdua tak akan membiarkan seseorang menghancurkan rumah makan ini karena rumah makan ini merupakan impian kami yang telah terwujud. Selain itu, garis tangan kami berdua memang baik untuk berusaha dibidang ini. Sini kulihat garis tanganmu” Bernie memperlihatkan garis tangannya “Oh, pantas kau selalu gagal. Aku melihat bahwa kau tidak cocok bila berbisnis makanan, akan lebih baik hasilnya bila kau mendirikan butik , toko pakaian atau semacamnya. Carrie membuka salah satu dokumenmu, dan Ia menemukan sebuah gambar gaun yang kau rancang sendiri bukan?! Bahkan Carrie pun terpesona dengan gaun itu. Oh ya tenang saja, Carrie anak yang baik! Bila kau tidak menjahatinya lagi, rekaman itu hanya akan menjadi kenang-kenangan”

Bernie menangis karena nyaris mencelakai dua gadis yang berbaik hati dengannya. Bahkan , Flo juga memberikan saran yang baik kepadanya.

Setahun kemudian…

“Hei Carrie”, Yuta menyapanya. Ia mengambil tempat duduk dan memakan sandwich yang dibuat Carrie. Carrie segera mengambilkan Yuta segelas jus dan duduk didepannya. “Ada apa?” “Kakakku berterima kasih kepada kalian semua, kini Ia membuka butik. Ia tak menyangka bahwa gaun-gaun yang Ia rancang sangat terkenal dan banyak yang meminatinya”, Yuta tertawa. “Baguslah kalau begitu. Aku senang mendengarnya” Yuta mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah kado! “Hari ini hari ulang tahunmu kan?!” Carrie mengangguk “Bagaimana kau bisa tahu?” Yuta tertawa “Aku hanya mengingatnya” Yuta pun mengeluarkan sebuah kado lagi “Ini dari kakakku. Ia masih mengingat kata-kata Flo yang mengatakan bahwa kau menyukai gaun rancangannya, jadi ia menghadiahkan ini khusus untukmu” Carrie tertawa “Sampaikan salamku padanya. Terima kasih banyak”

“Bagaimana kalau kita segera masuk dan mendekorasi ruangan? Flo belum datang, hari ini Ia datang terlambat karena ada janji dengan Fay” “Fay, siapa itu?”, tanya Yuta. “Orang yang disukainya. hahaha…” Yuta menggenggam tangan Carrie dan segera masuk “Kau tahu, aku menyukaimu”. Carrie mengangguk “Aku tahu itu dari dulu”

Carrie menggandeng tangan Yuta lalu Ia pun tersenyum dan berkata “Tak kusangka besok rumah makan ini akan merayakan ulang tahun pertamanya” Flo menepuk bahu Carrie dari belakang, Ia bersama Fay “Dan tak kusangka pula, impian kita selama ini telah terwujud”, katanya sambil memeluk Carrie. “Bahkan impianmu yang menjadi penulis telah terwujud Carrie. Sekarang bukumu telah laku terjual Carrie”, puji Flo. “Ini berkat kalian semua”

Sekarang selain menjadi pengusaha, mereka berdua memiliki profesi yang sama yakni sebagai perawat. Tak hanya perawat, sesuai perkataannya dulu, Carrie juga semakin mengerti tentang psikologi. Akan tetapi di sela-sela kesibukan, mereka masih menyempatkan waktu untuk mengurusi rumah makan Carrie&Flo. Bahkan , disela-sela waktu kerjanya , Carrie masih meluangkan waktunya lagi untuk berkreasi , yakni menulis cerita tentang perjalanan hidupnya.

Komentar penulis

cerpen ini ak buat karena ada tema keren yang judulnya “Entrepreneur” atau pengusaha . Pokoknya yang ada kaitannya dengan usaha-usaha gitu dah ^^ Yo, jadi coba buat-buat. Sebenarnya ak pertamanya nggak ada ide, tapi karena ak lagi main game di computer, tentang masak-masak gitu , ide mendadak mengunjungi otak ak J Lalu selesailah cerita ini.

Ehm, ak gag tahu mesti ngasi komentar apa . Sadar diri, cerita ini

Tidak ada komentar: